Kamis, 15 September 2022

Siapakah sosok Bjorka, Hacker yang Bikin Pemerintah RI Ketar Ketir?

Bjorka mengadakan bahan yang kurun ini menenarkan mayapada internet dan memupuk otoritas Indonesia menginjak ketar ketir. Bjorka adalah hacker yang diduga memapas susunan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bahkan, Bjorka juga mengklaim perkiraan mengakses dokumen kiat kepunyaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nama 'Bjorka' maujud tercantol peretasan bukti berpangkal Indonesia sejak Agustus silam. Kemunculannya, terhitung pernyataan-pernyataannya, kelihatan silam susunan panggung breached.to. Selebihnya, sosoknya pasti saja misterius.


Mengutip Detik.com, Bjorka mengatakan, dirinya perkiraan mengiklankan sejumlah 105 juta bukti kepunyaan bani zona Indonesia (WNI) yang berbunga berpangkal Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga mengklaim perkiraan menyimpan 1,3 miliar bukti penulisan SIM card prabayar Indonesia, yang terbentuk ujung NIK, bilangan telepon, teknikus seluler, terlihat rontok penulisan.

Seperti kelihatan, Bjorka membeberkan bukti Menkominfo Johnny G Plate, dirinya merusuhkan membobok bukti MyPertamina terlihat mengklaim perkiraan membeberkan dokumen kiat Presiden RI Joko Widodo.


Namun belum racun dipastikan apakah dokumen kiat yang dimaksud adalah kepunyaan Presiden Jokowi atau Presiden RI lainnya. "The next genderuwo will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya esok berpangkal Presiden Indonesia)," dikutip berpangkal akun Twitter Dark Tracer, Sabtu (10/9/2022).


Namun, Juru daya pikir BIN, Wawan Hari Purwanto, menolak bocornya dokumen atau sertifikat-sertifikat berpangkal BIN kepada Presiden. Dia menuangkan bagian tertulis adalah pemberitahuan muslihat (hoax). "Hoax itu, dokumen BIN lega dada terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen dengan samaran," celotehan Wawan,


Baca: Bjorka Bocorkan Data Rahasia Jokowi, BSSN Buka Suara

Dia mengisbatkan sertifikat kepada Presiden juga diberi penilik khusus. "Apalagi jika itu sertifikat atau dokumen ke Presiden, selalu dilakukan memintasi kripto (sandi), dan kripto setiap kurun diubah. Jadi dokumen BIN ke Presiden tidak mendapat kain kotor," tegasnya.


Sementara, Kepala Sekretariat Kepresidenan RI Heru Budi Hartono mengisbatkan tak terdapat sertifikat atau dokumen zona yang mendapat kain kotor di internet. Tangkapan babut yang ditampilkan Bjorka adalah muslihat belaka.


"Perlu awak tegaskan adalah itu stop mendagi kebiasaan UU ITE. Saya buah pikiran penjuru pembuat kebiasaan akan mengurus secara kebiasaan dan mengejar pelakunya," celotehan Heru sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (10/9).


Bjorka sebagai butuh memupuk Pemerintah tidak perlop. Sebuah kode di panggung susunan Breach mengharapkan jika Bjorka sahaja melakukannya, terutama di sambungan pekan. Tujuannya kepada memupuk otoritas tidak racun perlop di sambungan pekan.


Baca: Bjorka Tantang Pemerintah RI: Saya Menunggu Digrebek!

Hal itu jadi kurun Bjorka merespons kekufuran esa catatan user. "Congratulation! this sure wake up them this night (Selamat! Ini kandidat kerjakan bergerak muncul akan datang malam)," sibak user tertulis.


Bjorka silam merespons tambah sahutan demikian. "Yeah that's my goal so they can't have muara vacation on the weekend (Ya, memang itu tujuannya supaya bergerak nggak racun libur sambungan pekan)."


Bjorka diduga men-doxing Menkominfo. Bjorka sedang viral asal-mula perkiraan memapas 1,3 miliar bukti pendataan SIM card kepunyaan massa Indonesia. Tak semata-mata itu, Bjorka juga mengamalkan penyerangan lainnya, sebagai membeberkan bukti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.


Hal itu ia bikin jam Johnny G Plate sedang berulang hari. Awalnya, Bjorka menggambar tuturan sentosa putar hari di legiun Telegram Bjorkanism. "Happy Birthday," sebagai dikutip detikcom, Sabtu (10/9/2022).


Kemudian, Bjorka melampirkan beberapa bukti diri yang diduga kepunyaan Johnny. Mulai berpangkal NIK, bilangan Kartu Keluarga, alamat, bilangan telepon, sebutan warga keluarga, terlihat ID vaksin.

Previous Post
Next Post

0 comments: